Portalpopuler.com Banyuglugur Situbondo — Senin (8/9/2025), keresahan warga Kecamatan Banyuglugur kembali memuncak akibat keberadaan stockpile sawdust (serbuk gergaji) yang berdiri di jalur Pantura, tepat di kawasan padat pemukiman. Penumpukan limbah kayu tersebut dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan sekaligus mengganggu kenyamanan hidup masyarakat sekitar.

Serbuk gergaji diketahui mudah beterbangan dan mencemari udara, sehingga bila terhirup bisa menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari iritasi saluran pernapasan hingga penyakit paru-paru. Tidak hanya itu, limbah sawdust yang menumpuk atau dibuang sembarangan berpotensi mencemari tanah dan air. Risiko lain yang dikhawatirkan warga adalah potensi kebakaran maupun ledakan karena sifat serbuk kayu yang sangat mudah terbakar.
Menanggapi kondisi tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Edukasi Muda Pembela Aspirasi Rakyat Situbondo (LSM GEMPARS) bersama sejumlah warga mengambil langkah tegas. Mereka resmi menyampaikan laporan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo dengan tuntutan agar aktivitas stockpile sawdust dihentikan. Surat laporan itu juga ditembuskan kepada Bupati Situbondo, Ketua DPRD, Kapolres Situbondo, hingga sejumlah instansi terkait lainnya.
“Kami menilai aktivitas ini tidak memenuhi standar pengelolaan limbah yang semestinya. Serbuk gergaji yang dibiarkan menumpuk tidak hanya mencemari udara, tapi juga membahayakan warga sekitar. Oleh karena itu kami mendesak DLH segera menutup stockpile sawdust tersebut,” ungkap Ketua Umum LSM GEMPARS ketika diwawancarai awak media.
Di sisi lain, keresahan juga muncul dari kalangan jamaah Masjid Babul Jannah yang lokasinya berdampingan langsung dengan stockpile. Salamin, salah satu takmir masjid, menuturkan bahwa debu serbuk gergaji kerap masuk hingga ke dalam area ibadah sehingga mengganggu kenyamanan jamaah. “Ini jelas meresahkan. Masjid sebagai tempat ibadah harusnya menjadi tempat yang bersih dan nyaman, bukan justru terganggu oleh debu limbah. Kami mendukung penuh agar aktivitas stockpile segera ditutup,” ujarnya.

Desakan warga bersama LSM ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Bagi masyarakat Banyuglugur, keberadaan stockpile sawdust bukan sekadar persoalan limbah, tetapi juga menyangkut kesehatan, keselamatan, dan ketentraman mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
(Red/Tim-Biro Siti Jenar Group Multimedia Situbondo Jatim)













