Di era digital seperti sekarang, memiliki bisnis online saja tidak cukup. Kamu juga harus tahu bagaimana cara menyampaikannya kepada calon pelanggan dengan cara yang menarik dan persuasif. Salah satu keterampilan yang wajib dikuasai oleh pelaku bisnis online adalah copywriting, kemampuan menulis kata-kata yang bisa menjual.
Sayangnya, banyak pemilik bisnis masih berfokus pada jualan tanpa strategi. Padahal, promosi yang asal-asalan tanpa taktik komunikasi yang baik hanya akan menghambur-hamburkan waktu dan energi.
Lalu, bagaimana cara membuat copywriting yang tidak hanya menarik, tapi juga bisa mendongkrak penjualan? Di artikel ini, kamu akan belajar 5 strategi copywriting powerful yang bisa langsung kamu praktikkan untuk bisnis onlinemu.
1. Storytelling: Buat Cerita yang Mengena di Hati
Manusia secara alami menyukai cerita. Cerita menyentuh sisi emosional audiens, dan itulah kunci dalam copywriting yang efektif. Strategi storytelling bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi membuat pembaca merasa “terhubung” dengan cerita yang disampaikan.
Contoh storytelling untuk produk kecantikan:
“Pernah nggak sih, udah capek-capek skincare-an, tapi wajah masih kusam? Aku juga pernah. Setiap pagi harus keluar rumah, kena matahari langsung, lama-lama kulit jadi belang dan kusam. Sampai akhirnya aku nemu produk XXX. Sekarang, keluar rumah bukan lagi masalah. Kulit tetap glowing, percaya diri pun naik.”
Cerita semacam ini mampu membuat audiens berpikir, “Eh, aku juga kayak gitu.” Inilah saat di mana koneksi emosional terbentuk dan peluang konversi meningkat drastis.
Tips storytelling yang efektif:
Gunakan pengalaman nyata atau relatable
Sertakan konflik atau masalah
Tawarkan solusi (produkmu sebagai jawaban)
Akhiri dengan call-to-action halus
2. Pancing dengan Pertanyaan, Jawab dengan Solusi
Strategi ini memainkan psikologi rasa ingin tahu. Dengan mengajukan pertanyaan yang “menyentil”, audiens akan terpancing untuk membaca lebih lanjut, apalagi jika mereka merasa pertanyaannya mewakili masalah mereka sendiri.
Contoh pertanyaan untuk produk skincare:
“Sudah coba berbagai produk tapi kulit tetap kusam?”
“Pakai sabun mahal, tapi jerawat nggak hilang juga?”
“Capek keluar uang tapi hasil nggak sebanding?”
Setelah mengajukan pertanyaan, langsung beri jawaban dengan solusi yang kamu tawarkan.
“Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak orang punya masalah yang sama. Tapi sekarang, ada XXX, produk skincare yang diformulasikan khusus untuk mengatasi masalah kulitmu dari akar.”
Keunggulan teknik ini:
Menggugah rasa penasaran
Menyasar masalah real audiens
Membangun hubungan empati
Mengarahkan ke solusi (produkmu) dengan elegan
3. Gunakan Bahasa yang Simpel dan Mudah Diingat
Copywriting yang rumit hanya akan membingungkan pembaca. Dalam dunia online, kamu cuma punya beberapa detik untuk menarik perhatian. Itulah mengapa bahasa sederhana, to the point, dan mudah diingat sangat penting.
Contoh copywriting simpel:
“Mau wajah glowing tanpa ribet? Coba krim XXX.”
“Laper tapi males masak? Pesan aja di XXX Market.”
“Minum cukup, hidup sehat. Ada Aqua?”
Kalimat seperti ini gampang masuk ke otak audiens dan lebih mudah diingat. Ini seperti membangun slogan yang secara tidak sadar akan menempel di pikiran mereka.
Tips menggunakan bahasa sederhana:
Gunakan kalimat aktif
Hindari jargon teknis
Fokus pada manfaat langsung
Jadikan kata-kata seolah sedang ngobrol, bukan jualan
4. Tambahkan Ajakan atau Kalimat Perintah
Tanpa ajakan, audiens tidak akan tahu apa langkah selanjutnya. Itulah mengapa setiap copywriting harus memiliki call to action (CTA) yang jelas. Kalimat perintah mendorong audiens untuk bertindak sekarang juga.
Contoh kalimat ajakan:
“Klik sekarang sebelum kehabisan!”
“Langsung pesan lewat WhatsApp ya.”
“Masukkan ke keranjang kuning sebelum diskon habis!”
CTA yang tegas dan spesifik jauh lebih efektif daripada sekadar, “Yuk beli produknya.”
Trik membuat CTA yang menggugah:
Gunakan kata kerja aktif
Sertakan unsur urgensi atau eksklusivitas
Buat tampilannya mencolok di desain konten
5. Ciptakan Urgensi dan Rasa Takut Kehilangan (FOMO)
Manusia cenderung termotivasi oleh rasa takut kehilangan. Teknik ini disebut urgency dan scarcity. Dengan membatasi waktu atau jumlah produk, kamu mendorong audiens untuk segera mengambil keputusan.
Contoh copywriting dengan urgensi:
“Promo hanya sampai jam 12 malam ini!”
“Stok tinggal 5, siapa cepat dia dapat!”
“Diskon 50% untuk 20 pembeli pertama saja.”
Urgensi membuat audiens merasa bahwa mereka harus bertindak cepat jika tidak ingin menyesal.
Catatan penting: Jangan bohong. Kalau kamu bilang “hari ini terakhir”, pastikan benar-benar hari itu terakhir. Sekali kepercayaan rusak, sulit untuk diperbaiki.
Cara Memaksimalkan Copywriting
Berikut beberapa tips tambahan agar copywriting kamu makin mantap:
Kenali Target Audiens
Bahasa anak muda tentu beda dengan ibu rumah tangga atau profesional. Semakin kamu kenal audiens, semakin tepat pula gaya bahasamu.
Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur
Alih-alih bilang “krim ini mengandung niacinamide 10%”, katakan “kulitmu akan tampak lebih cerah dalam 7 hari”. Orang membeli manfaat, bukan kandungan.
Gunakan Testimoni atau Review
Copywriting yang menyisipkan pengalaman pengguna lain akan terasa lebih meyakinkan. Ini menambah kepercayaan sekaligus validasi sosial.
Konsisten di Semua Platform
Gunakan gaya copywriting yang senada di Instagram, TikTok, WhatsApp, atau website. Konsistensi memperkuat branding.
Penutup
Copywriting bukan sekadar menulis kalimat promosi. Ia adalah seni menyampaikan pesan bisnis dengan cara yang paling meyakinkan. Dengan menerapkan teknik-teknik di atas, kamu bisa:
Meningkatkan engagement konten promosi
Mendongkrak konversi penjualan
Membangun brand yang lebih kuat
Ingat, orang tidak akan beli produkmu kalau mereka tidak paham manfaatnya. Dan mereka tidak akan paham manfaatnya kalau kamu tidak menyampaikannya dengan kata-kata yang tepat.
Jadi, sudah siap meng-upgrade skill copywriting kamu dan membuat bisnis onlinemu semakin cuan? Yuk mulai praktik sekarang!