Portalpopuler.com Situbondo, Rabu 1 Oktober 2025 — Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, bersama timnya sore ini melakukan inspeksi lapangan ke Pabrik Gula (PG) Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda pengawasan Komisi VI DPR RI terhadap proses penyerapan gula hasil produksi petani tebu pada musim giling tahun 2025.

Dalam pantauan di lapangan, Nasim Khan meninjau langsung gudang penyimpanan gula dan berdialog dengan manajemen PG Asembagus serta perwakilan petani tebu. Nasim membawa kabar baik bagi petani terkait keberhasilan penyerapan gula yang sebelumnya sempat menumpuk.
Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 2.500 ton gula dari 15 periode giling sebelumnya kini telah berhasil terserap dan terbayar melalui PT Danantara dengan dukungan skema penyaluran dari ID Food.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Danantara dan ID Food yang telah menyerap gula dari petani. Meski begitu, kita masih punya pekerjaan rumah, apalagi kita akan masuk ke periode giling 16 hingga 19 yang bertepatan dengan musim penghujan,” ujar Nasim Khan kepada awak media, Rabu (1/10/2025) sore.
Nasim menjelaskan bahwa dengan datangnya musim penghujan, petani terdorong untuk mempercepat penebangan tebu agar segera bisa digiling. Karena itu, ia meminta dukungan penuh dari pemerintah untuk memastikan serapan tebu dan gula tetap optimal sehingga tidak kembali terjadi penumpukan di gudang pabrik.
Dalam kesempatan tersebut, Nasim juga menyoroti masih adanya rembesan gula rafinasi ke pasar umum yang mengganggu penjualan gula kristal putih (GKP) hasil produksi petani dan pabrik gula milik BUMN.
“Serapan dari ID Food sebagian ada yang bisa dilelang atau dijual langsung oleh petani. Tapi jangan sampai rembesan gula rafinasi menghambat perputaran gula petani. Ini harus dikawal ketat oleh Satgas Pangan dan pemerintah,” tegasnya.
Nasim Khan menekankan bahwa penguatan tata niaga gula nasional dan penegakan regulasi yang lebih tegas sangat penting agar kerugian yang kerap dialami petani tebu maupun perusahaan BUMN tidak terulang lagi.
Di hari yang sama, Nasim juga menginformasikan bahwa Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Perdagangan dan 11 perusahaan importir gula rafinasi di Jakarta. Rapat ini difokuskan untuk menata kembali regulasi impor gula agar tidak mengganggu harga dan distribusi gula lokal.
“Kita dorong kebijakan impor yang lebih ketat dan terukur, agar swasembada gula sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo bisa tercapai,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Grand Manager PG Asembagus, Mulyono, menyampaikan bahwa masih ada 2.500 ton gula yang belum terserap dan masih tersimpan di gudang. Namun, ia memastikan bahwa sudah ada kesepakatan dengan pedagang lokal untuk mulai menyerap sisa stok tersebut setelah proses penyerapan awal oleh Danantara selesai.
“Kemarin pedagang masih memperhitungkan waktu. Tapi insya Allah Jumat besok akan mulai diserap. Harga yang disepakati mengacu pada harga pokok produksi minimal Rp 14.500 per kilogram,” jelas Mulyono.
Menurutnya, percepatan pengeluaran stok gula dari gudang sangat penting untuk menjaga kualitas produk, mengingat masa simpan maksimal gula hanya dua tahun sejak diproduksi.
Di akhir kunjungannya, Nasim Khan menyampaikan apresiasi kepada para petani dan mengajak mereka untuk tetap semangat menanam tebu. Ia memastikan pemerintah bersama ID Food dan Bulog telah menyiapkan program strategis untuk mendukung pemekaran areal tanam dan peningkatan produksi gula nasional.
“Jangan kapok tanam tebu. Kita punya program besar untuk pemekaran dan peningkatan produksi. Pemerintah akan dorong tata niaga lebih adil dan swasembada pangan bisa tercapai,” pungkas Nasim Khan.

Kunjungan inspeksi sore ini menunjukkan keseriusan DPR RI melalui Komisi VI dalam mengawal persoalan klasik tata niaga gula, mengamankan kepentingan petani, dan mendukung pencapaian target swasembada gula nasional yang dicanangkan pemerintah.
(Red/Tim Biro Siti Jenar Group Situbondo Jawa Timur)